Dibalik Candu Fikiran Negatif
Mengapa cerita tentang Romeo & Juliet begitu legendaris dan dikenal?
Mengapa berita tentang perceraian artis, konflik dan pertikaiannya begitu menarik perhatian?
Mengapa kabar tentang kerusuhan. pembunuhan dan kejahatan begitu membuat kita penasaran dan ingin tahu cerita lengkapnya?
Ketiga hal diatas mempunyai satu benang merah yang sama: hal yang bermuatan negatif. Kita semua tahu bukan kisah Romeo dan Juliete berakhir tragis?
Mengapa kita menyukai hal-hal yang demikian?
Mengapa kita cenderung menyukai hal yang mengandung (sebenarnya) energi negatif?
Apa yang Anda fikirkan ketika Anda mendapatkan kesempatan untuk presentasi dengan klien untuk masalah penjualan, misalnya. Biasanya fikiran Anda dipenuhi bayangan-bayangan tentang ketakutan dan kegagalan bukan? Bagaimana jika klien tidak menyukai materi presentasi saya? Bagaimana jika saya gagal meyakinkan mereka lewat presentasi saya? Bagaimana jika nanti saya sedemikian canggung hingga merusak tujuan presentasi saya? Terdengar cukup familiar bukan?
Pada artikel sebelumnya jika Anda masih ingat, saya membahas tentang efek repetisi (pengulangan) bagi fikiran kita. Jadi sebuah ide atau gagasan jika diulang-ulang maka akan dianggap sebagai kebenaran oleh fikiran kita. Fikiran apa? fikiran bawah sadar! Kita semua tahu bahwa fikiran bawah sadar memegang peranan sampai 88%, sementara fikiran sadar kita hanya memegang peranan 12%. Fikiran bawah sadar kita berisi kepercayaan, nilai dan kebiasaan-kebiasaan yang dibentuk semenjak usia 0 sampai 3 tahun. Jadi pada rentan usia tersebut fikiran kita adalah fikiran bawah sadar. Bayangkan jika pada rentan usia tersebut kita banyak dimasukkan program-program yang salah maka akan terbawa sampai kita dewasa. Saya banyak mendapatkan klien yang datang terapi kepada saya dan ketika sesi terapi saya membawa mereka pada masa anak-anaknya. Sebagai seorang hipnoterapis, protokol ini saya lakukan karena banyak program yang harus di reframe ulang dan ternyata program itu sudah tertanam dari usia anak-anak maka saya harus membingkai ulang program tersebut agar program tersebut menjadi berdaya guna dan bukan malah sebaliknya.
Lalu bagaimana jika program-program yang tidak berdayaguna tersebut terlanjur masuk dan menjadi believe? Tentu saja salah satunya Anda bisa menghubungi hipnoterapis untuk berkonsultasi. Namun kali ini saya akan memaparkan bagaimana Anda mereframe ulang program-program tersebut melalui kebiasaan yang Anda bentuk sehari-hari.
Pertama, mulailah membiasakan diri untuk merasa, melihat dan mendengar hal-hal yang positif. Untuk sementara singkirkan hal-hal yang bermuatan negatif seperti berita kriminal, pembunuhan, konflik artis, berita adu domba, berita tentang keburukan orang lain. Intinya netralkan diri Anda dari hal-hal yang memang SEBENARNYA tidak Anda butuhkan. Ingat, energi itu menular. Jika Anda terpapar berita, cerita, maupun bergaul dengan orang yang lebih banyak mengeluarkan energi negatif maka cepat atau lambat Anda akan menjadi mirip dan kemudian sama dengan mereka. Contohnya adalah coba amati sebuah perkumpulan/komunitas, maka Anda akan segera menyadari bahwa anggota komunitas tersebut cenderung berfikir dan bertindak dengan cara yang sama bukan?
Kedua, netralkan fikiran Anda dari keinginan dan harapan. Cara ini memang tidak mudah tapi percayalah jika Anda berhasil menerapkan cara ini maka Anda akan mendapatkan lebih dari yang Anda lakukan.Mungkin Anda pernah mendengar istilah “semakin dikejar semakin jauh”. Apakah Anda pernah mengalami sebuah rencana yang sudah Anda fikirkan secara matang dan ternyata hasilnya berkebalikan dari yang Anda harapkan. Dan coba ingat-ingat ketika Anda melakukan satu hal dengan tidak mengharapkan hasil apa-apa namun yang terjadi Anda mendapatkan keberhasilan diluar hal yang Anda duga, dan Anda terkejut. Mengapa hal ini dapat terjadi? Jawabannya adalah energi!
Ketiga, pasang selalu energi positif. Ini menyambung cara kedua diatas. Tahukah Anda bahwa setiap apa yang Anda lakukan dilandasi sebuah energi. Jika energi itu positif maka Anda akan mendapatkan hal yang positif dan sebaliknya. Analoginya begini, apapun hasil dari apa yang Anda lakukan harus berasal dari energi yang positif. Misalnya jika saya bertanya “apa motivasi Anda bekerja?” Jika jawabannya Anda bekerja karena TAKUT tidak bisa membiayai kehidupan maka ketakutan itu akan menjadi kenyataan. Ini yang menjawab mengapa orang-orang dengan pekerjaan dan gaji tetap banyak yang bekerja sampai usia pensiun dan tidak pernah mendapatkan apa yang puluhan tahun mereka bangun didalam karir mereka. Pekerjaan yang menuntut banyak energi, kehabisan waktu dengan keluarga dan tuntutan kerja yang semakin tinggi sementara mereka banyak yang hidup seperti dalam sebuah lingkaran: hidup untuk bekerja, membayar tagihan dan hidup dibawah standar yang mereka inginkan. Dan tentu saja hal ini menjawab mengapa orang yang bekerja dengan passion seperti tidak perlu mengejar-ngejar uang, malah uang yang tampak seperti mengejar mereka. Orang yang bekerja dengan passion motivasi kerjanya didasari oleh hal yang mereka SUKAI (energi positif) dan tentu saja berbeda dengan orang-orang yang bekerja karena tuntutan hidupnya.
Tentu saja bacaan kali ini akan sedikit mempertanyakan apa yang Anda yakini tentang diri, lingkungan, pekerjaaan dan kehidupan Anda. Karena, seperti yang sudah sering saya bahas bahwa Anda adalah hasil dari yang Anda fikirkan. Jika Anda mendapati diri Anda banyak menyangkali isi artikel saya kali ini maka saran saya luangkan waktu sejenak dan coba periksa apakah keyakinan-keyakinan Anda membuat hidup Anda lebih indah, bahagia, bebas, berkelimpahan ataukah sebaliknya? Yuk jujur!