10 Tahun Usaha Tidak Berkembang? Begini Cara Coach Ady Mengubah Segalanya!
“Mengapa Usaha Kecil saya tidak berkembang selama 10 tahun ini?”
Coach Ady: “Selamat datang di sesi coaching kita, saya senang sekali bisa bertemu dengan Anda hari ini. Jadi, apa yang bisa saya bantu?”
Klien: “Halo Coach Ady. Saya punya usaha kecil yang sudah saya jalankan selama 10 tahun, tapi kok ya nggak berkembang-kembang. Kayaknya jalan di tempat terus.”
Coach Ady: “Wah, 10 tahun ya, Pak! Itu sudah prestasi sendiri, lho. Banyak bisnis yang nggak bertahan setahun. Jadi, mari kita lihat, apa yang mungkin jadi penghambat pertumbuhan usaha Bapak ini. Pertama-tama, boleh cerita sedikit tentang bisnis Bapak? Apa produk atau jasa yang Anda tawarkan?”
Klien: “Saya punya toko kelontong di lingkungan perumahan. Saya jual berbagai kebutuhan sehari-hari, dari sembako sampai alat tulis.”
Coach Ady: “Toko kelontong, ya? Bagus sekali. Nah, mari kita coba bedah. Apakah Bapak pernah melakukan survei atau tanya-tanya ke pelanggan apa yang mereka butuhkan atau inginkan dari toko kelontong Anda?”
Klien: “Belum pernah, Coach. Biasanya saya cuma stok barang yang biasa laku aja.”
Coach Ady: “Ah, saya paham. Kadang, kita terlalu fokus pada apa yang ‘biasa’ laku dan lupa bahwa kebutuhan dan keinginan pelanggan bisa berubah. Yuk, kita coba buat survei kecil-kecilan. Tanyain pelanggan setia Anda, apa yang mereka suka, nggak suka, dan apa yang mereka harapkan ada di toko Anda. Siapa tahu ada ide brilian dari mereka!”
Klien: “Boleh juga tuh idenya, Coach.”
Coach Ady: “Keren! Nah, sekarang soal pemasaran. Apakah Bapak sudah coba promosi lewat media sosial atau metode pemasaran lainnya?”
Klien: “Belum, Coach. Saya cuma andalin pelanggan yang sudah tahu toko saya aja.”
Coach Ady: “Wah, padahal di era digital ini, promosi di media sosial bisa sangat membantu, lho. Bayangin, kalau tetangga sebelah rumah lihat promosi toko Anda di Facebook atau Instagram, terus mereka tertarik buat belanja. Peluang baru, kan? Yuk, kita coba buat akun sosial media untuk toko Anda dan mulai dari sana. Pakai foto-foto produk yang menarik dan kasih diskon spesial buat followers pertama!”
Klien: “Wah, iya juga ya. Saya nggak kepikiran sampai situ.”
Coach Ady: “Tenang, Pak. Saya di sini buat bantu. Terus, soal manajemen stok. Apakah Bapak sudah pakai sistem atau masih manual?”
Klien: “Masih manual, Coach. Kadang sampai bingung sendiri, ini barang udah habis atau masih ada.”
Coach Ady: “Wah, manual ya. Yuk, kita coba beralih ke sistem manajemen stok yang lebih modern. Ada banyak aplikasi sederhana dan murah yang bisa bantu Anda lacak stok dengan lebih efisien. Biar nggak ada lagi istilah ‘kehabisan’ barang yang sebenarnya masih banyak.”
Klien: “Oke, saya coba deh, Coach.”
Coach Ady: “Mantap, Pak! Terakhir, coba deh bikin program loyalitas pelanggan. Misalnya, beli 10 kali dapat diskon 10%. Itu bisa bikin pelanggan lebih setia dan semangat belanja di toko Anda.”
Klien: “Wah, ide-ide Coach bagus-bagus. Jadi semangat lagi nih buat ngejar perkembangan usaha.”
Coach Ady: “Semangat, Pak ! Ingat, perubahan kecil bisa bawa dampak besar. Jangan lupa update saya dengan perkembangan toko Anda ya. Siapa tahu, sebentar lagi toko Anda jadi hits sekompleks!”
Klien: “Siap, Coach! Terima kasih banyak!”
Coach Ady: “Sama-sama, Pak. Saya yakin usaha Anda akan berkembang pesat dengan strategi-strategi baru ini. Semoga sukses dan sampai jumpa di sesi berikutnya!”
—